Sabtu, 05 Desember 2015

Rekonsiliasi Konflik: Amerika Serikat - Vietnam dan Amerika Serikat - Jepang

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTcSEhpskUEySecTnjQMhi0HiG553LcDDELpjfGXvUNxSKMVI_c


            Hubungan yang terjalin sekarang antara Amerika Serikat dengan Jepang sama halnya hubungan antara Amerika Serikat dengan Vietnam. Setelah berakhirnya perang diantara negara-negara tersebut, menurut saya hubungan yang terjalin adalah sebuah hasil dari rekonsiliasi. Rekonsiliasi sendiri berasal dari kata Latin, concilium. Kata ini mengandaikan suatu proses yang disengaja, dimana pihak-pihak yang berseteru bertemu satu sama lain dalam suatu pertemuan, guna membahas pandangan mereka yang berbeda untuk mencapai kesepakatan bersama. Hal ini
sesuai dengan keadaan hubungan Amerika Serikat dengan Jepang dan juga Vietnam.
            Terciptanya perjanjian damai antara Amerika Serikat dengan Jepang ditandai dengan adanya Perjanjian San Fransisco. Saat itu, Perdana Menteri Shigeru Yoshida menyampaikan pidato tentang "rekonsiliasi dan kepercayaan" pada 8 September 1951. Jepang dengan Amerika Serikat pernah saling menyerang dalam Perang Dunia ke-II, diakhiri dengan kekalahan Jepang. Namun, setelah Perang Dingin, kawasan Asia Timur ditandai dengan berbagai konflik, khususnya tentang masalah keamanan. Adanya pembangunan kapabilitas militer negara-negara Asia Timur khususnya China dan Korea Utara membuat Jepang merasa terancam. Kondisi ini mengharuskan Jepang menjaga perdamaian dengan kolaborasi internasional sebagai dasar keamanan nasional melalui stabilisasi kehidupan rakyat dan membangun kapabilitas pertahanan. Maka dari itu, Jepang memutuskan menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat.
            Amerika Serikat dengan Vietnam memiliki kisah rekonsiliasinya sendiri. Amerika Serikat melibatkan diri dalam perang yang terjadi antara Republik Vietnam (Selatan) dengan Republik Demokratik Vietnam (Utara). Dalam perang ini, Amerika Serikat mendukung dan membantu Republik Vietnam (Selatan). Perang berakhir pada tahun 1975, Amerika mengalami kekalahan. Meski demikian, Amerika Serikat tidak mau mengakui kekalahannya dalam perang, malah Amerika Serikat memberlakukan embargo ke Vietnam, didukung oleh negara Eropa dan Jepang. Pada awalnya, Vietnam tidak mempermasalahkannya, karena ia masih memiliki aliansi negara sosialis-komunis yang kuat. Namun, seiring berjalannya waktu, negara sosialis-komunis melemah, sehingga menyebabkan Vietnam harus mencari ‘kawan’ lain. Selain itu, Hubungan Amerika-Vietnam pasca perang memang tidak baik, tapi hubungan “people to people” antara warga Amerika dan warga Vietnam tetap harmonis. Hal-hal inilah yang menyebabkan hubungan Amerika Serikat dengan Vietnam merupakan hasil dari rekonsiliasi.


*Saya meniadakan referensi guna menghindari plagiarisme*

0 comments:

Posting Komentar