Latar Belakang
Perubahan iklim adalah fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna lahan.[1] Perubahan iklim yang membawa perubahan kondisi fisik atmosfer bumi mencakup suhu dan distribusi curah hujan bisa membawa dampak buruk terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan dalam kurun waktu yang cukup lama.[2] Kegiatan industri tersebut lebih banyak dilakukan oleh negara-negara maju (Developed Country) atau negara-negara industri maju dan membawa dampak yang buruk bagi negara-negara yang sedang berkembang (Developing Country).
Ketika dunia sedang memperdebatkan masa depan perubahan iklim di perundingan forum internasional, banyak Negara di dunia yang sudah mengimplementasikan strategi penanggulangan dampak perubahan iklim di tataran nasional dan level lokal. Strategi ini termasuk melakukan kerjasama dengan Negara terdekat (tetangga) agar mendapatkan kesempatan untuk untuk membuat rencana regional untuk respon perubahan iklim dan keamanan energi.[3]
Perbatasan AS-Meksiko disebut sebgai "negara ketiga" dan telah dikenal sebagai wilayah yang berbeda,[4] tantangan yang dihadapinya sangat besar terhadap tingkat integrasi yang tinggi ke dalam proses global perubahan ekonomi dan lingkungan.. Wilayah perbatasan ditandai oleh apa yang disebut "paparan ganda"- beranggapan bahwa perubahan lingkungan di kawasan ini didorong oleh proses percepatan integrasi ekonomi global (seperti industri milik asing dan migrasi internasional) ditambah dengan perubahan iklim yang intensif.[5] Penting untuk memahami pendorong kerentanan dan kapasitas terkait iklim untuk adaptasi di wilayah ini dalam konteks sejarah dan tantangan kontemporer di kawasan ini, rezim iklim bersama, daerah aliran sungai lintas batas dan tempat penampungan udara, dan ekonomi dan budaya yang saling bergantung.
Kerangka Pemikiran
Pemakalah akan menggunakan dua konsep dalam menganalisa penelitian ini, pemakalah menggunakan teori neoliberalisme. Teori ini dirasa penulis dapat menjelaskan kasus dalam makalah ini dengan komprehensif berdasarkan dengan fakta-fakta yang mendukung.
Teori Neoliberalisme Institusional
Neoliberalisme adalah bahwa negara bukanlah satu satunya aktor utama dalam HI, akan tetapi non negara juga memiliki pengaruh besar dalam konstelasi sistem internasional global. Neoliberalisme juga percaya terhadap sistem anarki, namun adanya perbedaan antara neo realisme dan neo liberalisme dalam memandang sistem anarki. Salah satu bentuk neoliberalisme adalah neoliberalisme institusional.[6]
Dalam teori Neoliberalisme Institusional, salah satu hal yang menjadi fokus perhatian utamanya yaitu bagaimana mencapai atau menciptakan kerjasama antarnegara dan aktor-aktor lainnya dalam sistem internasional. Kerjasama internasional terjadi ketika negara-negara atau aktor internasional lainnya menyesuaikan perilaku mereka dengan pilihan-pilihan dari pihak lain yang pilihan tersebut mencakup pilihan yang ada saat ini maupun di masa depan. Penyesuaian perilaku ini dilakukan oleh pemerintah di suatu negara agar kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya dihormati oleh negara-negara yang menjadi sekutunya dalam melakukan kerjasama. Hal ini bertujuan untuk semakin memudahkan mereka dalam mencapai tujuan/kepentingan bersama.[7]
Teori ini juga memiliki kepercayaan yang besar bahwa setiap aktor di dunia, baik itu individu, negara, maupun institusi pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mencapai keuntungan bersama dan tetap menjaga nilai-nilai kebebasan, menciptakan kemakmuran, dan perdamaian dalam kancah internasional. Teori Neoliberalisme ini juga membahas tentang pola hubungan antarnegara yaitu pola interdependensi. Pola hubungan ini terjadi ketika dua negara atau lebih menjalin hubungan dengan negara lain karena didasari oleh adanyakepentingan dan kebutuhan yang sama. Hubungan ini pada akhirnya menciptakan akibat-akibat tertentu dan bersifat timbal-balik.[8]
Neoliberalisme institusional bisa relevan dalam politik internasional jika dua kondisi terwujud adanya faktor kesamaan interest dan terpenuhinya tingkatan institusionalisasi yang bebeda.[9] Institusi adalah seperankat aturan (formal dan non-formal) yang saling berhubungan dan secara konsisten menentukan perilaku, peran, memaksa aktivitas, dan membentuk ekspektasi aktor – aktor internasional. Jadi, institusi selain berperan dalam menjaga keamanan suatu negara dalam bekerja sama, institusi juga dijadikan sebagai upaya untuk memaksimalkan keuntungan bersama dan menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan.[10]
Institusi internasional terdiri dari 3 bentuk. Pertama, hubungan formal antar lembaga pemerintahan atau antar lembaga non-pemerintahan dimana terdapat struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah dan non-pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama.[11]
Kedua, Rezim internasional yang merupakan serangkaian rencana yang di dalamnya terdapat aturan, norma, dan prosedur-prosedur yang mengatur tingkah laku tingkah laku dan mengontrol efek yang ditimbulkan oleh rezim itu sendiri. Dengan demikian, perbedaan antara rezim dan organisasi internasional adalah bahwa rezim internasional memiliki rewards and punishments yang jelas. Jika anggotanya melanggar aturan tersebut, maka akan mendapat sanksi yag tegas, buakn hanya sanksi moral.[12] Dengan adanya snksi yang tegas itu, maka negara akan mengalami kerugian yang besar jika mereka tidak mengikuti aturan yang ada. Ketiga, Konvensi (perjanjian Internasional) yang bisa dikatakan sebagai perjanjian yang dilakukan tanpa membentuk suatu lembaga administrasi formal. Perjanjian lebih kepada aturan yang menjadi dasar hubungan antar para penandatangan perjanjian tersebut.[13]
California dan Kebijakan Perubahan Iklim
California telah lama menjadi pemimpin isu lingkungan, dan telah menetapkan beberapa target terdekat, menengah dan jangka panjang terkait permasalahan iklim di dunia. Perundang-undangan iklim negara bagian, AB32, membuat serangkaian tujuan penangaan efek gas rumah kaca pada 2020 agar kembali ke tingkat tahun 1990.[14] Dewan Sumber Daya Udara (ARB) mengembangkan Rencana Pelingkupan untuk menerapkan AB32, yang menetapkan serangkaian kebijakan untuk mencapai pengurangan emisi yang dipersyaratkan, termasuk program cap-and-trade. Program ini, yang mulai berlaku pada tahun 2012, menetapkan batasan tingkat sumber di seluruh negara bagian yang bertanggung jawab atas 85 persen gas rumah kaca California.[15]
Kebijakan ini telah beroperasi dengan sukses sejak awal, terkait dengan program cap-and-trade Quebec pada tahun 2014, kemudian diperluas untuk mencakup bahan bakar pada tahun 2015.[16] Lelang penyisihan sejauh ini menghasilkan $ 1,6 miliar, yang diinvestasikan kembali dalam pengurangan emisi gas rumah kaca lebih lanjut, dengan 25% diarahkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat yang kurang beruntung. Pada tahun 2015, Gubernur Brown mengumumkan oleh Executive Order sebuah target pengurangan emisi 2030 sebesar 40% di bawah tingkat tahun 1990.[17]
Dalam pidatonya pada tahun 2015, dia juga mengumumkan serangkaian tujuan terkait permasalahan lingkungan, termasuk meningkat 50 persen penggunaan listrik yang berasal dari sumber yang dapat diperbarui; mengurangi penggunaan minyak bumi bagi mobil dan truk sampai 50 persen; serta meningkatkan efisiensi bangunan yang ada dan membuat bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Tujuan pengurangan polutan iklim dalam jangka pendek dan pengelolaan lahan dan hutan rawa California, rangelands, hutan dan lahan basah untuk menyimpan lebih banyak karbon terasuk dalam 5 pilar yang dicanangkan Gubernur.[18] Sebuah makalah konsep tentang strategi pencemaran iklim berumur pendek di California diumumkan pada bulan Mei 2015.[19]
Pendekatan komprehensif California dalam pengurangan emisi juga memerlukan sejumlah kebijakan tambahan, termasuk berbagai tujuan efisiensi energi, target penyimpanan energi, dan kebijakan untuk mengintegrasikan pertimbangan iklim ke dalam upaya perencanaan daerah. California juga telah mengembangkan "Safeguarding California" sebuah rencana rinci yang berkaitan dengan adaptasi iklim dan ketahanan. California memiliki sejarah kepatuhan dan penegakan lingkungan yang panjang, serta sistem pemantauan, pelaporan dan verifikasi yang kuat di bawah AB32, dan ada pelajaran berharga untuk dibagikan secara internasional mengenai pentingnya keteguhan MRV, transparansi informasi, penegakan kebijakan , Dll.[20]
California telah berbagi beberapa pelajaran ini secara internasional, termasuk melalui MOU-nya dengan China dan Meksiko, dan melalui keterlibatan Kemitraan Bank Dunia untuk Kesiapan Pasar (PMR). Karena yurisdiksi lain memodelkan kebijakan mereka di California, agar kebijakan ini efektif, penting agar komponen pengukuran, pelacakan, dan penegakan hukum dimodelkan dan diterapkan juga. Sebagai tambahan, California bekerja sama dengan sub-nasional lainnya untuk mendorong ambisi nasional yang lebih besar selama masa internasional Negosiasi di COP 21, melalui MOU Kepemimpinan Iklim Subnasional Global.[21] Termasuk perjanjian California dan Mexico, California dan Meksiko juga menempa kesepakatan yang memprakarsai kerjasama AS-Meksiko pada awal 2014. MOU California dan Meksiko membuat kedua belah pihak bekerja sama dalam sejumlah bidang termasuk perubahan iklim, kendaraan, hutan dan polutan iklim pendek, Serta energi bersih dan perdagangan dan investasi.[22]
Meksiko dan Kebijakan Perubahan Iklim
Pada kuartal pertama tahun 2015, Meksiko bergabung dengan empat negara lain dan Uni Eropa dalam mengumumkan Intended Nationally Determined Contribution (INDC)-yaitu komitmen internasional yang diusulkan untuk menangani perubahan iklim setelah tahun 2020. INDC Meksiko mencakup komponen yang dirancang untuk mengurangi dampak Meksiko.[23] Kontribusi masa depan terhadap perubahan iklim dan untuk mengurangi kerentanan dan memperbaiki kapasitasnya untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
The mitigation component membuat komitmen tanpa syarat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 22 persen dan karbon hitam sebesar 51 persen dibandingkan dengan skenario awal pada tahun 2030.[24] Kemudian komponen ini juga termasuk pengurangan yang lebih tinggi sebesar 36 persen untuk emisi gas rumah kaca dan 70 persen untuk karbon hitam pada tahun yang sama jika kondisi tertentu terpenuhi.[25] Meksiko adalah negara pertama yang memasukkan komponen adaptasi di INDC-nya. Kontribusi ini mencakup tiga aspek: mengurangi gap sosial, meningkatkan ketahanan ekosistem, dan melindungi infrastruktur strategis. Tujuan dari diadakannya hal ini adalah salah satunya untuk mengurangi dampak bagi kotamadya yang dianggap "paling rentan" terhadap perubahan iklim paling sedikit 50 persen; Mencapai tingkat deforestasi nol persen pada tahun 2030; serta membangun sistem manajemen peringatan dini dan sistem manajemen risiko di setiap tingkat pemerintahan.[26]
Emisi gas rumah kaca Meksiko telah meningkat dari 477 juta ton ekuivalen karbon dioksida (MtCO2e) pada tahun 1990 menjadi 749 MtCO2e pada tahun 2012.[27] Ini menjadikan Meksiko penghasil tertinggi ke-10 di dunia, memberikan kontribusi 1,6 persen emisi global. Sumber emisi utama Meksiko adalah sektor energi, menyumbang 66 persen dari total nasional, dengan pembangkit listrik dan transportasi menjadi sub-sektor yang dominan. Emisi bersih per kapita Meksiko pada tahun 2012 adalah 6,2 tCO2e, yang lebih rendah dari rata-rata global dan A.S. masing-masing 6,8 tCO2e dan 18,6 tCO2e. Di sisi lain, intensitas emisi Meksiko adalah 380 tCO2e per juta Dollar pada tahun 2012, dibandingkan dengan rata-rata US $ 367 tCO2e per juta dolar AS dan rata-rata global 509 tCO2e per juta dolar AS. Meksiko juga rentan terhadap dampak perubahan iklim.[28]
Dalam 50 tahun terakhir, Meksiko telah mengalami perubahan suhu dan cuaca, pemanasan rata-rata sebesar 0,85°C serta mengalami peningkatan jumlah yang ekstrim Kejadian cuaca seperti siklon tropis, banjir dan kekeringan.[29] Menurut Borja-Vega dan de la Fuente (2013), Meksiko adalah salah satu yang paling terbuka Negara di dunia Untuk bahaya alam. Misalnya di 2010-2011, Meksiko Mengalami salah satu kekeringan terburuk dalam tujuh dekade (Kehilangan hasil panen kacang di atas 100 USD juta), seperti juga dampak historis negatif yang disebabkan oleh angin topan Alex (Borja-Vega dan de la Fuente, 2013).[30] Sementara beberapa Ratings kerentanan internasional dan indeks risiko iklim Kerentanan Meksiko sebagai perantara dalam konteks global dan mencatat perbaikan terbaru Di sebagian besar sektor (ND-GAIN, 2014), upaya lebih lanjut tetap diperlukan untuk Pastikan meksiko menjadi setangguh mungkin.
Kerjasama California dan Meksiko Mengatasi Masalah Lingkungan dalam Memorandum Of Understanding (MoU) On Climate Change And The Environment (Periode 2014-2016)
Pada bulan Juli 2014, Gubernur California Edmund G. Brown Jr. dan Sekretaris Lingkungan Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Alam Meksiko Rodolfo Lacy serta Direktur Jenderal Komisi Kehutanan Nasional Jorge Rescala Pérez menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk meningkatkan kerjasama antara California dan Meksiko mengenai perubahan iklim dan lingkungan.[31] Kesepakatan ini menetapkan tindakan nyata untuk memperbaiki kualitas udara, melindungi hutan dan mengurangi dampak perubahan iklim di kedua sisi perbatasan California-Meksiko. MoU California-Mexico adalah salah satu dari beberapa kesepakatan internasional yang California dan Meksiko lakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim global.[32]
Penandatanganan MoU oleh California dan Meksiko juga merupakan upaya bersama yang bertujuan untuk memperbaiki dan melindungi lingkungan sambil memastikan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari untuk mengoptimalkan kualitas hidup dan memperluas peluang perdagangan dan investasi. Kemudian, pemerintah mengakui sifat global perubahan iklim serta dampaknya terhadap sumber daya alam, kesehatan masyarakat, dan keselamatan.[33] California dan Meksiko akan menetapkan tujuan di setiap wilayah aksi berdasarkan prinsip kesetaraan, timbal balik, pertukaran informasi dan saling menguntungkan. Selain empat area tindakan prioritas, California dan Meksiko akan memperkuat kerja sama dalam isu-isu lain, termasuk pengelolaan sampah perkotaan dan kepadatan. MOU antara California dan Meksiko menyerukan pengembangan Rencana Aksi Bersama untuk mengidentifikasi topik-topik yang menjadi kepentingan bersama dan aktivitas yang dibutuhkan serta untuk menangani empat area tindakan prioritas dan tujuan menyeluruh.[34]
Selanjutnya, MoU perubahan iklim dan lingkungan California dan Meksiko berisi beberapa poin penting. Pertama, Negara Bagian Jalisco dan Komisi Konservasi dan Pengembangan Sumber Daya Alam California menandatangani sebuah MOU mengenai kebijakan dan program energi bersih. Kedua, Mexico City dan beberapa negara bagian Meksiko - Baja California, Chiapas, Hidalgo, Jalisco, Negara Bagian México, Quintana Roo, dan Yucatán - telah menandatangani MOU Under 2, sebuah kesepakatan iklim global subnasional, yang berasal dari kemitraan antara California dan Baden- Württemberg. Sebanyak 136 yurisdiksi yang mewakili 32 negara dan enam benua telah menandatangani atau menyetujui MOU Under 2, sebuah kesepakatan untuk membatasi emisi menjadi 80 sampai 95 persen di bawah tingkat tahun 1990, atau di bawah dua metrik ton per kapita, pada tahun 2050.[35]
Selain itu, California dan enam negara bagian Meksiko - Campeche, Chiapas, Jalisco, Quintana Roo, Tabasco, dan Yucatán - adalah anggota Gugus Tugas Iklim dan Hutan Gubernur (GCF), sebuah kelompok yang terdiri dari 35 negara bagian dan provinsi yang bekerja sama untuk mempromosikan pembangunan pedesaan dengan emisi rendah Mengurangi emisi dari deforestasi dan penggunaan lahan (REDD +).[36] GCF berusaha untuk menghubungkan kegiatan ini dengan rezim pemenuhan gas rumah kaca (GRK) yang baru muncul dan peluang membayar-untuk-kinerja lainnya. Terkhir, California dan Chiapas memiliki kesepakatan berbagi informasi tentang kehutanan yang berkaitan dengan cap-and-trade.[37]
Pada 2015, Kelompok Kerja Perubahan Iklim membuat kemajuan signifikan dalam pertukaran pengetahuan, terutama dalam hal pemantauan, pelaporan, dan verifikasi (MRV) emisi gas rumah kaca (GRK).[38] Sebagian besar diskusi antara badan sumber daya alam Meksiko, Secretaría de Medio Ambiente y Recursos Naturales (SEMARNAT), dan Dewan Sumber Daya Udara California (ARB) berada di sekitar program yang ada di California untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk pertanyaan mengenai pilihan kebijakan dan pelaksanaan keputusan California Peraturan Pelaporan Wajib (MRR) dan Program Cap-and-Trade. Karena ARB dan SEMARNAT setuju bahwa kerangka MRV yang kuat merupakan prekursor yang diperlukan untuk mengembangkan program harga karbon, kelompok kerja pertama-tama berfokus pada MRV. [39]
Memajukan kerangka MRV Meksiko, ARB dan SEMARNAT membahas persyaratan California untuk MRV dan menukar informasi mengenai program pelaporan emisi masing-masing organisasi, termasuk pemeriksaan biaya terkait.[40] ARB menyediakan SEMARNAT dengan informasi tentang pengembangan sistem akuntansi gas rumah kaca California-MRR dan Alat Pelacak Gas Rumah Kaca California California (Cal-EGGRT) - dan juga materi pelatihan verifikasi. SEMARNAT berbagi peraturan pelaporan emisi yang terkait dengan pengukuran langsung emisi, metodologi pelaporan emisi, dan gas yang tercakup. SEMARNAT juga menyediakan ARB dengan komprehensif.[41]
Penyajian alat sistem pelaporannya, COA Web. Meskipun Kelompok Kerja Perubahan Iklim berfokus pada MRV pada tahun 2015, perwakilan dari California dan Meksiko juga memiliki pertukaran yang bermanfaat mengenai Program Cap-and-Trade California.[42] ARB dan SEMARNAT membahas pengaturan cap dan pengembangan Sistem Alokasi Kelimpahan Karbon. Hal yang menarik perhatian SEMARNAT adalah batas cap-inclusion dan pilihan sektor California untuk dimasukkan ke dalam cap. Pada bulan April, ARB mempresentasikan program tersebut kepada delegasi pejabat listrik Meksiko yang mengunjungi California Public Utilities Commission (CPUC) di Sacramento.[43] Pada bulan September, perwakilan SEMARNAT berpartisipasi dalam lokakarya Kemitraan untuk Kesiapan Pasar (PMR) di Sacramento mengenai pembuatan daftar penangkap karbon dimana perwakilan dari California menawarkan perspektif mereka. Sehubungan dengan APX, Meksiko mengembangkan sebuah arsip offset untuk mencatat pengurangan emisi.[44]
Ke depan, Kelompok Kerja akan terus mengadakan panggilan dua mingguan mengenai topik di atas dan topik lainnya. Kelompok Kerja juga telah menetapkan beberapa prioritas pelatihan khusus untuk paruh kedua tahun 2016 terkait dengan penentuan harga dan keterkaitan harga karbon, isu-isu terkait kehutanan, dan topik relevan lainnya di California dan Meksiko dan mengeksplorasi berbagai opsi untuk ditindaklanjuti pelatihan ini.[45]
*Saya meniadakan informasi referensi untuk menghindari plagiasi*
0 comments:
Posting Komentar